Apa Perbedaan Rangkaian Listrik Seri dan Paralel?

MCBListrik -. Kali ini, kita akan belajar tentang rangkaian listrik, yaitu cara menghubungkan komponen-komponen listrik seperti lampu, baterai, resistor, dan lainnya.

Tahukah kamu, ada dua jenis rangkaian listrik yang sering digunakan, yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel. 

Apa sih perbedaan rangkaian seri dan paralel itu? 

Yuk, kita cari tahu bersama-sama. Rangkaian listrik adalah susunan komponen listrik yang saling terhubung dengan kabel atau konduktor, sehingga arus listrik bisa mengalir di dalamnya. 

Arus listrik adalah gerakan elektron yang berasal dari sumber listrik, seperti baterai atau generator. Arus listrik bisa menggerakkan atau menyalakan komponen listrik, seperti lampu, motor, kipas, dan lainnya. Rangkaian listrik bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel.

Perbedaan rangkaian seri dan paralel terletak pada cara menyusun komponen listrik, penggunaan kabel dan saklar, kontinuitas arus listrik, dan hambatan total. Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkap tentang perbedaan rangkaian seri dan paralel.

Cara Menyusun Komponen Listrik

Perbedaan rangkaian seri dan paralel yang pertama adalah cara menyusun komponen listrik. Rangkaian seri adalah rangkaian listrik yang komponen-komponennya disusun secara berurutan atau bersebelahan. Artinya, hanya ada satu jalur arus listrik yang menghubungkan semua komponen.

Contohnya, rangkaian lampu seri yang terdiri dari tiga lampu, seperti gambar berikut.

Rangkaian Lampu seri

Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang komponen-komponennya disusun secara sejajar atau bertingkat. 

Artinya, ada lebih dari satu jalur arus listrik yang menghubungkan komponen-komponen. Contohnya, rangkaian lampu paralel yang terdiri dari tiga lampu, seperti gambar berikut. 

Penggunaan Kabel dan Saklar

Perbedaan rangkaian seri dan paralel yang kedua adalah penggunaan kabel dan saklar. Rangkaian seri membutuhkan lebih sedikit kabel daripada rangkaian paralel, karena hanya ada satu jalur arus listrik.

Namun, rangkaian seri membutuhkan lebih banyak saklar daripada rangkaian paralel, karena setiap komponen harus memiliki saklar sendiri. Jika tidak, maka semua komponen akan mati atau hidup bersamaan. 

Rangkaian paralel membutuhkan lebih banyak kabel daripada rangkaian seri, karena ada lebih dari satu jalur arus listrik. 

Namun, rangkaian paralel membutuhkan lebih sedikit saklar daripada rangkaian seri, karena setiap komponen bisa memiliki saklar bersama. Jika tidak, maka semua komponen bisa mati atau hidup secara terpisah.

Kontinuitas Arus Listrik

Perbedaan rangkaian seri dan paralel yang ketiga adalah kontinuitas arus listrik. Rangkaian seri memiliki kontinuitas arus listrik yang rendah, karena jika salah satu komponen rusak atau putus, maka arus listrik akan terhenti dan semua komponen akan mati. 

Contohnya, jika salah satu lampu pada rangkaian lampu seri putus, maka semua lampu akan padam.

Rangkaian paralel memiliki kontinuitas arus listrik yang tinggi, karena jika salah satu komponen rusak atau putus, maka arus listrik akan tetap mengalir dan komponen lain akan tetap hidup. 

Contohnya, jika salah satu lampu pada rangkaian lampu paralel putus, maka lampu lain akan tetap menyala.

Hambatan Total

Perbedaan rangkaian seri dan paralel yang keempat adalah hambatan total. Hambatan adalah ukuran seberapa besar suatu komponen listrik menghambat arus listrik. Semakin besar hambatan, semakin kecil arus listrik yang mengalir. 

Hambatan total adalah jumlah hambatan dari semua komponen listrik dalam suatu rangkaian. Rangkaian seri memiliki hambatan total yang besar, karena hambatan dari setiap komponen akan dijumlahkan. Rumus hambatan total pada rangkaian seri adalah:

Keterangan: = Hambatan total pada rangkaian seri (Ohm) = Hambatan komponen pertama (Ohm) = Hambatan komponen kedua (Ohm) = Hambatan komponen ketiga (Ohm) Rangkaian paralel memiliki hambatan total yang kecil, karena hambatan dari setiap komponen akan dibagi. Rumus hambatan total pada rangkaian paralel adalah:

Keterangan: = Hambatan total pada rangkaian paralel (Ohm) = Hambatan komponen pertama (Ohm) = Hambatan komponen kedua (Ohm) = Hambatan komponen ketiga (Ohm) Itulah perbedaan rangkaian seri dan paralel yang perlu kamu ketahui. 

Akhir Kata


Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu tentang rangkaian listrik. Jika kamu ingin belajar lebih banyak tentang rangkaian listrik, kamu bisa membaca artikel-artikel lainnya. Selamat belajar dan sampai jumpa lagi.

Post a Comment for "Apa Perbedaan Rangkaian Listrik Seri dan Paralel?"