Jumlah Kwh Token Listrik: Cara Menghitung dan Tips Hematnya
MCB Listrik - Listrik adalah salah satu kebutuhan pokok masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa listrik, banyak aktivitas yang tidak bisa berjalan dengan lancar, seperti bekerja, belajar, hiburan, hingga komunikasi. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengetahui berapa jumlah kwh token listrik yang kamu dapatkan dari setiap pembelian token listrik.
Lalu, apa itu kWh? Bagaimana
cara menghitung jumlah kWh token listrik? Dan bagaimana cara untuk hemat
listrik? Penasaran, kan? Yuk, simak ulasannya dibawah ini!
jumlah kWh token listrik |
Apa itu Kwh?
Kwh adalah singkatan dari
kilowatt hour, yaitu satuan energi listrik yang digunakan untuk mengukur jumlah
listrik yang dikonsumsi dalam satu jam. Kwh bisa diartikan sebagai daya listrik
(dalam kilowatt) yang digunakan selama satu jam. Misalnya, jika kamu
menggunakan lampu 100 watt selama 10 jam, maka jumlah kwh yang kamu gunakan
adalah 100 watt x 10 jam / 1000 = 1 kwh.
Bagaimana Cara Menghitung Jumlah Kwh Token Listrik?
Untuk menghitung jumlah kwh
token listrik yang kamu dapatkan dari setiap pembelian token listrik, kamu
perlu mengetahui beberapa hal, yaitu:
-
Tarif listrik per kwh sesuai
dengan golongan pelanggan.
Tarif listrik berbeda-beda
tergantung pada daya listrik yang kamu gunakan, apakah subsidi atau nonsubsidi,
dan lokasi tempat tinggal kamu. Tarif listrik bisa dilihat di laman resmi PLN
atau di struk pembelian token listrik.
-
Pajak penerangan jalan (PPJ) yang
dikenakan biaya oleh pemerintah setiap daerah setempat.
PPJ adalah pajak yang
dibebankan kepada pelanggan listrik untuk membiayai penerangan jalan umum.
Besarnya PPJ bervariasi antara 3% sampai 10% tergantung pada daerah
masing-masing.
-
Biaya admin bank untuk setiap
transaksi pembelian token listrik.
Biaya admin bank adalah biaya
yang dibebankan oleh bank atau penyedia layanan pembayaran kepada pelanggan
listrik untuk setiap transaksi pembelian token listrik. Besarnya biaya admin
bank berbeda-beda tergantung pada bank atau penyedia layanan pembayaran yang
kamu gunakan.
Biasanya, biaya admin bank
berkisar antara Rp 2.500 sampai Rp 5.000 per transaksi. Khusus untuk transaksi
pembelian token listrik di atas Rp 5.000.000, ada tambahan biaya materai Rp
10.000.
Setelah mengetahui ketiga hal
tersebut, kamu bisa menghitung jumlah kwh token listrik dengan rumus sebagai
berikut:
Jumlah kwh token listrik =
(Harga token – PPJ – Biaya admin bank) / Tarif listrik per kwh
Contoh:
Pelanggan hendak membeli
token listrik dengan harga sebesar Rp 50.000 di Jakarta dengan penggunaan daya
1.300 VA. Jika PPJ Jakarta 3%, biaya admin bank Rp 2.500, dan tarif listrik Rp
1.444,70 per kwh, maka perhitungannya sebagai berikut:
Jumlah kwh token listrik =
(Rp 50.000 – Rp 1.500 – Rp 2.500) / Rp 1.444,70
= Rp 46.000 / Rp 1.444,70
= 31,83 kwh
Jadi, dengan pembelian token
Rp 50.000 untuk golongan pelanggan 1.300 VA nonsubsidi di Jakarta, daya yang
didapat sebesar 31,83 kwh.
Bagaimana Cara Hemat Listrik?
Setelah mengetahui jumlah kwh
token listrik yang kamu dapatkan, kamu tentu ingin agar listrik yang kamu
gunakan bisa awet dan hemat. Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk
menghemat listrik, antara lain:
-
Mematikan lampu, AC, TV, komputer,
dan peralatan listrik lainnya yang tidak digunakan.
Ini adalah cara paling
sederhana dan mudah untuk menghemat listrik. Jangan biarkan peralatan listrik
menyala tanpa fungsi, karena itu hanya akan membuang-buang energi listrik.
-
Menggunakan lampu yang hemat
energi, seperti LED atau CFL.
Lampu hemat energi bisa
mengurangi konsumsi listrik hingga 80% dibandingkan dengan lampu biasa. Selain
itu, lampu hemat energi juga lebih tahan lama dan ramah lingkungan.
-
Mengatur suhu AC sesuai dengan
kebutuhan.
AC adalah salah satu
peralatan listrik yang paling boros energi. Untuk menghemat listrik, kamu bisa
mengatur suhu AC sesuai dengan kebutuhan, misalnya 24°C atau 25°C. Jangan
terlalu dingin atau terlalu panas, karena itu hanya akan membuat AC bekerja
lebih keras dan menghabiskan lebih banyak listrik.
-
Menjaga kebersihan AC dan
filternya.
AC yang kotor dan berdebu
akan mengurangi kinerja AC dan membuatnya lebih boros listrik. Oleh karena itu,
kamu perlu membersihkan AC dan filternya secara rutin, setidaknya setiap 3
bulan sekali. Dengan begitu, AC bisa bekerja lebih optimal dan hemat listrik.
-
Menggunakan peralatan listrik yang
sesuai dengan kapasitas daya listrik.
Jika kamu menggunakan
peralatan listrik yang melebihi kapasitas daya listrik yang kamu miliki, maka
akan terjadi beban lebih yang bisa menyebabkan listrik sering mati atau bahkan
korsleting. Selain itu, beban lebih juga akan membuat meteran listrik berputar
lebih cepat dan menghabiskan lebih banyak listrik.
Oleh karena itu, kamu perlu
menggunakan peralatan listrik yang sesuai dengan kapasitas daya listrik yang
kamu miliki, atau jika perlu, menambah daya listrik sesuai dengan kebutuhan.
Demikian artikel yang kami
buat tentang jumlah kwh token listrik. Semoga artikel ini bermanfaat dan
informatif bagi kamu tentang jumlah kWh di token listrik. Jika kamu memiliki
pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis pada kolom komentar yang tersedia
di bawah ini. Terima kasih sudah membaca.
Post a Comment for "Jumlah Kwh Token Listrik: Cara Menghitung dan Tips Hematnya"
Post a Comment