Kode Meteran Listrik Subsidi, Non Subsidi dan Jenis lainnya

Apakah kalian pernah memperhatikan kode meteran listrik? Sudah tahu apa arti dan perbedaan dari kode-kode tersebut? Jika tidak, maka kalian perlu mengetahui informasi penting ini. 
Kode meteran listrik merupakan salah satu cara untuk mengetahui golongan tarif listrik yang di gunakan, apakah subsidi atau non subsidi, dan jenis-jenisnya. 

Dengan mengetahui kode meteran listrik, siapapun bisa mengatur penggunaan listrik sesuai dengan kebutuhan dan anggaran . 

Selain itu, Anda juga bisa mengetahui apakah kalian berhak mendapatkan keringanan atau diskon listrik dari pemerintah atau tidak. 

Yuk, kita simak penjelasan lengkap tentang kode meteran listrik subsidi, non subsidi, dan jenis lainnya di bawah ini!

Apa itu Kode Meteran Listrik?

Kode meteran Listrik

Kode meteran listrik adalah sebuah kode yang terdiri dari huruf dan angka yang tertera pada meteran listrik Kalian. 

Kode ini menunjukkan golongan tarif listrik yang digunakan, baik itu untuk rumah tangga, bisnis, industri, atau fasilitas umum.

 Kode Meteran Listrik ini juga menunjukkan apakah  kalian termasuk pelanggan listrik subsidi atau non subsidi, dan apakah menggunakan listrik pascabayar (bulanan) atau prabayar (token). 

 Kode meteran listrik biasanya terdiri dari dua huruf dan satu atau dua angka. Huruf pertama menunjukkan jenis pelanggan listrik, seperti R untuk rumah tangga, B untuk bisnis, I untuk industri, dan S untuk sosial. 

Huruf kedua menunjukkan jenis pembayaran listrik, seperti T untuk pascabayar dan M untuk prabayar. Angka yang mengikuti huruf menunjukkan daya listrik yang digunakan, seperti 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan seterusnya. Contoh kode meteran listrik adalah sebagai berikut:
  • R1/450 VA:  merupakan kode pelanggan listrik rumah tangga pascabayar dengan daya 450 VA.
  • R1M/900 VA: Yakni Kode meteran untuk pelanggan listrik rumah tangga prabayar dengan daya 900 VA.
  • B2/6.600 VA: artinya adalah pelanggan listrik bisnis pascabayar dengan daya 6.600 VA.
  • I3/200 kVA: artinya kalian merupankan pelanggan listrik industri pascabayar dengan daya 200 kVA.

Apa Perbedaan Kode Meteran Listrik Subsidi dan Non Subsidi?

Kode meteran listrik subsidi dan non subsidi memiliki perbedaan yang cukup signifikan, baik dari segi tarif, jumlah pemakaian, maupun syarat-syaratnya. 

Kode meteran listrik subsidi adalah kode yang menunjukkan bahwa kalian mendapatkan subsidi atau bantuan dari pemerintah untuk membayar listrik. 

Kode meteran listrik non subsidi adalah kode yang menunjukkan bahwa Anda tidak mendapatkan subsidi atau bantuan dari pemerintah, dan harus membayar listrik sesuai dengan tarif yang berlaku. 

 Berikut adalah perbedaan kode meteran listrik subsidi dan non subsidi:
  • Kode meteran listrik subsidi biasanya terdiri dari huruf R dan T, tanpa huruf M. Contohnya adalah R1/450 VA, R1T/450 VA, R1/900 VA, dan R1T/900 VA. Kode meteran listrik non subsidi biasanya terdiri dari huruf R dan M, atau huruf B dan I. Contohnya adalah R1M/900 VA, R1MT/900 VA, B2/6.600 VA, dan I3/200 kVA.
  • Kode meteran listrik subsidi memiliki tarif yang lebih rendah daripada kode meteran listrik non subsidi. Misalnya, untuk daya 900 VA, tarif listrik subsidi adalah Rp 1.352 per kWh, sedangkan tarif listrik non subsidi adalah Rp 1.467,28 per kWh.
  • Kode meteran listrik subsidi memiliki batas pemakaian yang ditentukan oleh pemerintah. Misalnya, untuk daya 450 VA, batas pemakaian listrik subsidi adalah 720 kWh per tahun, atau 60 kWh per bulan. Jika melebihi batas tersebut, maka akan dikenakan tarif listrik non subsidi.
  • Kode meteran listrik subsidi memiliki syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh pelanggan. Misalnya, untuk daya 450 VA, kalian harus terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai masyarakat prasejahtera. Jika tidak, maka Anda tidak berhak mendapatkan subsidi listrik.

Apa Saja Jenis-Jenis Kode Meteran Listrik?

Kode meteran listrik memiliki banyak jenis yang sesuai dengan golongan tarif listrik yang ada. Berikut adalah daftar lengkap jenis-jenis kode meteran listrik beserta tarifnya per Januari 2022:
  • Listrik Rumah Tangga, meliputi 5 golongan, yaitu R-1/TR 450 VA, R-1/TR 900 VA, R-1/TR 1.300 VA, R-1/TR 2.200 VA, dan R-1/TR 3.500 VA s.d 5.500 VA (tarif listrik rumah tangga).
  • Listrik Bisnis, meliputi 4 golongan, yaitu B-1/TR 900 VA, B-1/TR 1.300 VA, B-1/TR 2.200 VA, dan B-1/TR 3.500 VA s.d 5.500 VA (tarif listrik bisnis kecil).
  • Listrik Industri, meliputi 4 golongan, yaitu I-1/TR 900 VA, I-1/TR 1.300 VA, I-1/TR 2.200 VA, dan I-1/TR 3.500 VA s.d 5.500 VA (tarif listrik industri kecil).
  • Listrik Sosial, meliputi 2 golongan, yaitu S-1/TR 450 VA dan S-2/TR 900 VA (tarif listrik sosial).
  • Listrik Fasilitas Umum, meliputi 2 golongan, yaitu P-1/TR 450 VA dan P-2/TR 900 VA (tarif listrik fasilitas umum).
  • Listrik Rumah Tangga Non Subsidi, meliputi 1 golongan, yaitu R-1/TR 900 VA – RTM (tarif listrik rumah tangga non subsidi).
  • Listrik Bisnis Besar, meliputi 2 golongan, yaitu B-2/TR 6.600 VA s.d 200 kVA dan B-3/TM di atas 200 kVA (tarif listrik bisnis besar).
  • Listrik Industri Besar, meliputi 2 golongan, yaitu I-3/ TM di atas 200 kVA dan I-4/ TT 30.000 kVA ke atas (tarif listrik industri besar).

Kesimpulan

Kode meteran listrik adalah sebuah kode yang menunjukkan golongan tarif listrik yang digunakan, apakah subsidi atau non subsidi, dan jenis-jenisnya. 

Dengan mengetahui kode meteran listrik, kalian bisa mengatur penggunaan listrik sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. 

Selain itu, Kalian juga bisa mengetahui apakah berhak mendapatkan keringanan atau diskon listrik dari pemerintah atau tidak. 

Kode meteran listrik terdiri dari huruf dan angka yang memiliki arti dan perbedaan yang penting untuk diketahui. Kode meteran listrik juga memiliki banyak jenis yang sesuai dengan golongan tarif listrik yang ada. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang kode meteran listrik. Terima kasih telah membaca artikel ini.

Post a Comment for "Kode Meteran Listrik Subsidi, Non Subsidi dan Jenis lainnya"