Listrik Pascabayar atau Prabayar, Mana yang Lebih Hemat dan Cocok untuk Anda?

Listrik Pascabayar atau Prabayar - Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Hampir semua aktivitas di rumah, kantor, sekolah, atau tempat lainnya membutuhkan listrik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara mengelola penggunaan listrik dengan baik, agar tidak boros dan membengkakkan tagihan.

Salah satu cara mengelola penggunaan listrik adalah dengan memilih jenis pembayaran listrik yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kita, yaitu listrik pascabayar atau prabayar. Listrik pascabayar dan prabayar adalah dua sistem pembayaran listrik yang disediakan oleh PLN (Perusahaan Listrik Negara) untuk pelanggan listrik di Indonesia. 

Kedua sistem ini memiliki perbedaan, kelebihan, dan kekurangan masing-masing, yang perlu kita ketahui sebelum memilih salah satunya. Lalu, apa saja perbedaan, kelebihan, dan kekurangan dari listrik pascabayar dan prabayar? Mana yang lebih hemat dan cocok untuk Anda? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Apa itu Listrik Pascabayar dan Prabayar?

Listrik Pascabayar atau Prabayar

Listrik pascabayar adalah sistem pembayaran listrik di mana pelanggan membayar tagihan listrik setelah menggunakan listrik selama periode tertentu, biasanya sebulan. 

Tagihan listrik pascabayar dihitung berdasarkan jumlah kWh (kilowatt hour) yang digunakan oleh pelanggan, dikalikan dengan tarif dasar listrik yang berlaku. 

Pelanggan listrik pascabayar biasanya menggunakan meteran listrik analog atau digital, yang menunjukkan angka pemakaian listrik.

 Listrik prabayar adalah sistem pembayaran listrik di mana pelanggan membayar listrik sebelum menggunakan listrik, dengan cara membeli token listrik. 

Token listrik adalah kode angka yang berisi nilai tertentu, yang harus dimasukkan ke meteran listrik prabayar. 

Meteran listrik prabayar akan menunjukkan sisa saldo listrik yang tersedia, yang akan berkurang sesuai dengan pemakaian listrik. 

Jika saldo listrik habis, maka listrik akan terputus, dan pelanggan harus membeli token listrik lagi untuk mengaktifkan listrik.

Apa Kelebihan dan Kekurangan Listrik Pascabayar?

Listrik pascabayar memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yang antara lain adalah:

Kelebihan Listrik Pascabayar

  • Tidak perlu khawatir listrik terputus secara tiba-tiba, karena listrik akan terus menyala selama tagihan listrik dibayar tepat waktu.
  • Tidak perlu repot-repot membeli token listrik, karena pembayaran listrik bisa dilakukan secara online atau di loket-loket pembayaran listrik yang tersebar di berbagai tempat.
  • Tidak perlu memperhatikan sisa saldo listrik, karena listrik bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan, tanpa batasan tertentu.

Kekurangan Listrik Pascabayar

  • Berisiko membengkakkan tagihan listrik, karena pelanggan cenderung tidak sadar berapa banyak listrik yang digunakan, dan tidak bisa mengontrol pemakaian listrik.
  • Berisiko terkena denda atau pemutusan listrik, jika terlambat membayar tagihan listrik, atau tidak membayar sama sekali.
  • Berisiko terkena penipuan atau pemerasan, jika ada oknum yang mengaku sebagai petugas PLN yang ingin mengecek meteran listrik atau menagih tagihan listrik.

Apa Kelebihan dan Kekurangan Listrik Prabayar?

Listrik prabayar juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yang antara lain adalah:

Kelebihan Listrik Prabayar

  • Lebih hemat dan efisien, karena pelanggan bisa mengatur penggunaan listrik sesuai dengan anggaran dan kebutuhan, dan bisa melihat sisa saldo listrik yang tersedia.
  • Lebih praktis dan fleksibel, karena pembelian token listrik bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, melalui berbagai cara, seperti online, ATM, minimarket, atau agen listrik.
  • Lebih aman dan terjamin, karena tidak ada petugas PLN yang datang ke rumah untuk mengecek meteran listrik atau menagih tagihan listrik, dan tidak ada biaya administrasi atau denda yang harus dibayar.

Kekurangan Listrik Prabayar

  • Berisiko listrik terputus secara tiba-tiba, jika saldo listrik habis, dan pelanggan tidak segera membeli token listrik.
  • Berisiko kehilangan token listrik, jika pelanggan lupa mencatat atau menyimpan kode token listrik yang sudah dibeli, atau jika kode token listrik rusak atau hilang.
  • Berisiko tidak bisa membeli token listrik, jika sistem pembelian token listrik mengalami gangguan atau sedang offline, atau jika tidak ada agen listrik yang buka di sekitar tempat tinggal.

Bagaimana Cara Membayar Tagihan Listrik Pascabayar dan Prabayar?

Cara membayar tagihan listrik pascabayar dan prabayar berbeda, sesuai dengan sistem pembayaran yang digunakan. Berikut adalah cara membayar tagihan listrik pascabayar dan prabayar:

Listrik Pascabayar

Pembayaran listrik pascabayar dilakukan dengan menyebutkan nomor ID pelanggan dan dapat dilakukan secara online atau di agen listrik terdekat. Berikut adalah beberapa cara pembayaran listrik pascabayar:
  • Online, melalui aplikasi PLN Mobile, website PLN, atau aplikasi e-commerce lainnya, dengan menggunakan metode pembayaran seperti transfer bank, kartu kredit, atau dompet digital.
  • ATM, melalui mesin ATM yang terhubung dengan jaringan ATM Bersama, Prima, atau Alto, dengan menggunakan kartu debit dari bank yang bersangkutan.
  • Minimarket, melalui loket pembayaran yang ada di minimarket seperti Alfamart, Indomaret, atau Lawson, dengan menggunakan uang tunai.
  • Agen listrik, melalui loket pembayaran yang ada di kantor PLN, kantor pos, atau agen listrik resmi lainnya, dengan menggunakan uang tunai.

Listrik Prabayar

Pembelian token listrik prabayar dilakukan dengan menyebutkan nomor meteran listrik dan dapat dilakukan secara online atau di agen listrik terdekat. Berikut adalah beberapa cara pembelian token listrik prabayar:
  • Online, melalui aplikasi PLN Mobile, website PLN, atau aplikasi e-commerce lainnya, dengan menggunakan metode pembayaran seperti transfer bank, kartu kredit, atau dompet digital.
  • ATM, melalui mesin ATM yang terhubung dengan jaringan ATM Bersama, Prima, atau Alto, dengan menggunakan kartu debit dari bank yang bersangkutan.
  • Minimarket, melalui loket pembayaran yang ada di minimarket seperti Alfamart, Indomaret, atau Lawson, dengan menggunakan uang tunai.
  • Agen listrik, melalui loket pembayaran yang ada di kantor PLN, kantor pos, atau agen listrik resmi lainnya, dengan menggunakan uang tunai.

Mana yang Lebih Hemat dan Cocok untuk Anda: Listrik Pascabayar atau Prabayar?

Pertanyaan yang sering muncul adalah, mana yang lebih hemat dan cocok untuk Anda, listrik pascabayar atau prabayar? Jawabannya tergantung pada kebutuhan, kemampuan, dan preferensi Anda masing-masing. Namun, secara umum, berikut adalah beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan Anda:

Mari kita membahas pertanyaan yang sering muncul, yaitu mana yang lebih hemat dan cocok untuk Anda, listrik pascabayar atau prabayar? Pertanyaan ini sangatlah penting karena berkaitan langsung dengan pengeluaran kalian  sehari-hari. Mari kita simak bersama-sama!

1. Kontrol Penggunaan Listrik

Jika kamu ingin mengontrol penggunaan listrik dan menghemat biaya listrik, maka listrik prabayar bisa menjadi pilihan yang tepat. 

Dengan listrik prabayar, kamu memiliki kendali penuh atas penggunaan listrikmu. Kamu bisa menyesuaikan pemakaian listrik dengan saldo listrik yang kamu miliki, dan ini bisa membantumu mengurangi pengeluaran listrik yang tidak perlu.

2. Penggunaan Tanpa Khawatir Terputus

Pertimbangkan kebutuhan dan kemampuanmu. Jika kamu memiliki penghasilan tetap dan stabil, maka listrik pascabayar bisa menjadi pilihan yang cocok untukmu. 

Dengan listrik pascabayar, kamu bisa membayar tagihan listrik setiap bulan sesuai dengan pemakaianmu tanpa harus khawatir listrik terputus.

 Namun, jika penghasilanmu tidak tetap atau tidak stabil, maka listrik prabayar bisa menjadi pilihan yang lebih aman. Kamu bisa mengatur penggunaan listrik sesuai dengan anggaran dan kebutuhanmu, dan ini bisa membantumu mengontrol pengeluaran.

3. Ketersediaan dan Kemudahan Pembayaran

Pertimbangkan juga ketersediaan dan kemudahan pembayaran. Jika kamu tinggal di daerah yang mudah dijangkau oleh agen listrik atau memiliki akses internet yang lancar, maka baik listrik pascabayar maupun prabayar bisa menjadi pilihan yang sama-sama praktis. 

Kamu bisa membayar tagihan listrik pascabayar atau membeli token listrik prabayar dengan mudah dan cepat melalui berbagai cara. 

Namun, jika kamu tinggal di daerah yang sulit dijangkau oleh agen listrik atau memiliki akses internet yang terbatas, maka listrik prabayar bisa menjadi pilihan yang lebih aman. 

Kamu bisa membeli token listrik sebanyak mungkin saat ada kesempatan dan menyimpannya dengan baik.

4. Gaya Hidup dan Kebiasaan

Terakhir, pertimbangkan gaya hidup dan kebiasaanmu. Jika kamu adalah orang yang disiplin dan hemat, maka listrik prabayar bisa menjadi pilihan yang sesuai untukmu. 

Kamu bisa mengontrol penggunaan listrikmu dengan melihat sisa saldo listrik yang tersedia dan mengatur waktu pembelian token sesuai kebutuhanmu. 

Namun, jika kamu adalah orang yang kurang disiplin dan boros, maka listrik pascabayar bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Kamu bisa menggunakan listrik sesuai kebutuhanmu tanpa harus khawatir listrik terputus atau kehabisan saldo.

Jadi Itulah,  beberapa tips dan saran yang bisa saya berikan untuk kamu yang ingin memilih antara listrik pascabayar dan prabayar. Ingatlah untuk selalu mempertimbangkan kebutuhan, kemampuan, dan gaya hidupmu sebelum mengambil keputusan. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu kamu dalam membuat keputusan yang tepat mengenai penggunaan listrikmu
Itulah tips dan saran yang bisa saya berikan untuk Anda yang ingin memilih antara listrik pascabayar dan prabayar. Semoga tips dan saran ini bermanfaat dan membantu Anda dalam mengambil keputusan. 

Contoh Perhitungan Biaya Listrik Pascabayar dan Prabayar

Untuk memudahkan perhitungan, kita akan menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut:
  • Tarif dasar listrik per Januari 2022 adalah sebagai berikut:
Golongan Daya Tarif (Rp/kWh)
R1/TR 450 VA 450 VA 605
R1/TR 900 VA 900 VA 1.352
R1M/900 VA 900 VA 1.467,28
R1MT/900 VA 900 VA 1.467,28
B2/6.600 VA 6.600 VA 1.444,70
I3/200 kVA 200 kVA 1.444,70
  • Pemakaian listrik per bulan adalah sebagai berikut:
Golongan Daya Pemakaian (kWh)
R1/TR 450 VA 450 VA 50
R1/TR 900 VA 900 VA 100
R1M/900 VA 900 VA 100
R1MT/900 VA 900 VA 100
B2/6.600 VA 6.600 VA 500
I3/200 kVA 200 kVA 1.000
  • Biaya administrasi untuk listrik pascabayar adalah Rp 3.000 per bulan, sedangkan untuk listrik prabayar adalah Rp 2.500 per bulan.
  • Biaya pajak untuk listrik pascabayar dan prabayar adalah 10% dari biaya listrik.
Dengan menggunakan asumsi-asumsi di atas, kita bisa menghitung biaya listrik pascabayar dan prabayar sebagai berikut:

Listrik Pascabayar

Biaya listrik pascabayar = (tarif x pemakaian) + biaya administrasi + pajak Contoh:
  • R1/TR 450 VA: (605 x 50) + 3.000 + (10% x (605 x 50)) = Rp 36.775
  • R1/TR 900 VA: (1.352 x 100) + 3.000 + (10% x (1.352 x 100)) = Rp 151.920
  • B2/6.600 VA: (1.444,70 x 500) + 3.000 + (10% x (1.444,70 x 500)) = Rp 797.585
  • I3/200 kVA: (1.444,70 x 1.000) + 3.000 + (10% x (1.444,70 x 1.000)) = Rp 1.591.170

Listrik Prabayar

Biaya listrik prabayar = (tarif x pemakaian) + biaya administrasi Contoh:
  • R1M/900 VA: (1.467,28 x 100) + 2.500 = Rp 149.228
  • R1MT/900 VA: (1.467,28 x 100) + 2.500 = Rp 149.228
Dari contoh perhitungan di atas, kita bisa melihat bahwa biaya listrik prabayar lebih murah daripada biaya listrik pascabayar untuk daya 900 VA, karena tidak ada biaya pajak yang dibebankan. Namun, untuk daya di atas 900 VA, biaya listrik prabayar dan pascabayar sama, karena tarifnya juga sama. Jadi, kita bisa menyimpulkan bahwa listrik prabayar lebih hemat dan cocok untuk daya 900 VA, sedangkan listrik pascabayar lebih cocok untuk daya di atas 900 VA.

Kesimpulan

Listrik pascabayar dan prabayar adalah dua sistem pembayaran listrik yang disediakan oleh PLN untuk pelanggan listrik di Indonesia. Kedua sistem ini memiliki perbedaan, kelebihan, dan kekurangan masing-masing, yang perlu kita ketahui sebelum memilih salah satunya.

 Untuk mengetahui apakah listrik yang kita gunakan itu bersubsidi atau tidak, kita bisa melihat meteran listrik, menggunakan aplikasi PLN Mobile, atau mengunjungi website PLN. Untuk mengetahui mana yang lebih hemat dan cocok untuk kita, listrik pascabayar atau prabayar, kita bisa mempertimbangkan kebutuhan, kemampuan, ketersediaan, kemudahan, gaya hidup, dan kebiasaan kita, serta melakukan perhitungan biaya listrik pascabayar dan prabayar.

 Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan tentang listrik pascabayar dan prabayar. Jika memiliki pertanyaan atau masukan lain seputar topik ini, silakan sampaikan kepada saya. Saya akan dengan senang hati menjawab dan mendengarkan Anda. Terima kasih telah membaca artikel ini.

Post a Comment for "Listrik Pascabayar atau Prabayar, Mana yang Lebih Hemat dan Cocok untuk Anda?"