Cara Menghitung Biaya Listrik Per Bulan

Biaya listrik merupakan salah satu pengeluaran rutin yang harus dikeluarkan setiap bulan oleh setiap rumah tangga. Namun, apakah Kamu tahu bagaimana cara menghitung biaya listrik per bulan yang Kamu gunakan? Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya biaya listrik? Bagaimana cara menghemat biaya listrik agar tidak membengkak? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

cara menghitung biaya listrik per bulan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Biaya Listrik

Biaya listrik yang harus Kamu bayar setiap bulan tergantung pada beberapa faktor, antara lain:

1. Daya listrik

Daya listrik adalah besarnya kemampuan listrik yang dapat digunakan oleh suatu peralatan listrik. Satuan daya listrik adalah watt (W). Semakin besar daya listrik yang digunakan oleh suatu peralatan, semakin besar pula biaya listrik yang harus dibayar. Misalnya, sebuah lampu yang memiliki daya listrik 40 W akan menghabiskan biaya listrik lebih besar daripada lampu yang memiliki daya listrik 10 W.

2. Waktu pemakaian

Waktu pemakaian adalah lama waktu suatu peralatan listrik menyala atau beroperasi. Satuan waktu pemakaian adalah jam (h). Semakin lama waktu pemakaian suatu peralatan listrik, semakin besar pula biaya listrik yang harus dibayar. Misalnya, sebuah televisi yang menyala selama 5 jam akan menghabiskan biaya listrik lebih besar daripada televisi yang menyala selama 1 jam.

3. Tarif listrik

Tarif listrik adalah harga yang ditetapkan oleh pemerintah atau PLN untuk setiap satuan energi listrik yang digunakan oleh pelanggan. Satuan energi listrik adalah kilowatt hour (kWh) atau kilowatt jam. Tarif listrik berbeda-beda untuk setiap golongan pelanggan, tergantung pada daya listrik yang digunakan. Misalnya, untuk rumah golongan R-1 dengan tegangan rendah daya 900 W, tarif listrik yang berlaku adalah Rp. 1.300,- per kWh.

Cara Menghitung Biaya Listrik Per Bulan

Untuk menghitung biaya listrik per bulan, Kamu perlu mengetahui jumlah energi listrik yang digunakan oleh semua peralatan listrik di rumah Kamu. Energi listrik dapat dihitung dengan rumus:

E=P×t

di mana:

·        E adalah energi listrik (kWh)

·        P adalah daya listrik (kW)

·        t adalah waktu pemakaian (h)

Perhatikan bahwa daya listrik harus dikonversi dari watt (W) menjadi kilowatt (kW) dengan cara membaginya dengan 1000. Misalnya, jika daya listrik suatu peralatan adalah 200 W, maka daya listrik dalam kW adalah 200/1000 = 0,2 kW.

Setelah mengetahui jumlah energi listrik yang digunakan, Kamu dapat menghitung biaya listrik per bulan dengan rumus:

B=E×T

di mana:

·        B adalah biaya listrik per bulan (Rp)

·        E adalah energi listrik (kWh)

·        T adalah tarif listrik (Rp/kWh)

Selain itu, kamu juga perlu menambahkan biaya administrasi dan pajak yang ditetapkan oleh PLN. Biaya administrasi adalah biaya yang dikenakan oleh PLN untuk jasa pelayanan dan pemeliharaan jaringan listrik.

Biaya administrasi bervariasi untuk setiap golongan pelanggan, tergantung pada daya listrik yang digunakan. Pajak adalah biaya yang dikenakan oleh pemerintah atas penggunaan listrik. Pajak sebesar 10% dari total biaya listrik.

Dengan demikian, rumus untuk menghitung biaya listrik per bulan secara lengkap adalah:

B=(E×T)+A+P

di mana:

·        B adalah biaya listrik per bulan (Rp)

·        E adalah energi listrik (kWh)

·        T adalah tarif listrik (Rp/kWh)

·        A adalah biaya administrasi (Rp)

·        P adalah pajak (Rp)

Contoh Perhitungan Biaya Listrik Per Bulan

Berikut adalah contoh perhitungan biaya listrik per bulan untuk rumah golongan R-1 dengan tegangan rendah daya 900 W. Asumsikan tarif listrik yang berlaku adalah Rp. 1.300,- per kWh, biaya administrasi adalah Rp. 3.000,- per bulan, dan pajak adalah 10% dari total biaya listrik.

Misalkan di rumah terdapat empat buah lampu berukuran 40 W, menyala rata-rata 5 jam setiap hari. Tiga buah lampu berukuran 10 W menyala rata-rata 10 jam per hari, satu buah televisi berukuran 300 W menyala 5 jam per hari, dan kulkas berukuran 200 W menyala 24 jam per hari. Kemudian rice cooker dengan ukuran 300 W menyala 10 jam per hari, mesin cuci 300 W menyala 1 jam per hari, mesin air 320 W menyala 2 jam per hari, dan setrika 200 W menyala 1 jam per hari.

Langkah pertama, hitung energi listrik yang digunakan oleh masing-masing peralatan listrik per hari dengan rumus:

E=P×t

Cara Menghemat Biaya Listrik

Biaya listrik yang membengkak tentu akan mengganggu keuangan Kamu. Oleh karena itu, Kamu perlu melakukan beberapa cara untuk menghemat biaya listrik, antara lain:

Memilih peralatan listrik yang hemat energi. Kamu dapat memilih peralatan listrik yang memiliki daya listrik rendah, tetapi tetap efisien dan berkualitas. Misalnya, Kamu dapat memilih lampu LED yang lebih hemat energi daripada lampu pijar atau neon.

Demikianlah artkel tentang cara menghitung biaya listrik perbulan. Semoga artikel ini bermanfaat terimakasih !

Post a Comment for "Cara Menghitung Biaya Listrik Per Bulan"