Jenis-Jenis Alat Kelistrikan dan Apa Saja Fungsinya
Mcblistrik.com | Mungkin sebagian dari kamu sudah familiar dengan alat-alat kelistrikan yang ada di rumah, kantor, atau tempat lainnya. Tapi, apakah kamu tahu apa saja fungsi dan cara kerja alat-alat kelistrikan tersebut? Maka dari itu, penting bagi kamu untuk mengetahui tentang jenis alat kelistrikan dan apa fungsinya.
Alat kelistrikan adalah
perangkat yang digunakan untuk mengalirkan, mengatur, atau mengubah arus
listrik menjadi bentuk energi lainnya, seperti cahaya, panas, atau gerak. Alat kelistrikan sangat penting untuk
kehidupan manusia, karena tanpa listrik, kita tidak bisa menikmati berbagai
kemudahan dan fasilitas yang ada di sekitar kita.
Ada banyak jenis alat untuk kelistrikan
yang ada di dunia ini, tetapi kami akan membahas 9 jenis alat kelistrikan
yang paling umum dan sering digunakan. Berikut adalah daftar alat kelistrikan
dan fungsinya:
jenis alat kelistrikan |
1. Stopkontak
Stopkontak adalah alat
kelistrikan yang berbentuk kotak dan dipasang di dinding. Stopkontak memiliki
dua lubang atau lebih untuk menancapkan steker. Fungsi stopkontak adalah
mengalirkan arus listrik dari sumber listrik ke peralatan elektronik yang ingin
digunakan. Stopkontak harus dipasang di tempat yang aman dan mudah dijangkau,
agar tidak membahayakan pengguna atau anak-anak.
2. Steker
Steker adalah alat
kelistrikan yang berbentuk seperti garpu dan dipasang pada ujung kabel
peralatan elektronik. Fungsi steker adalah menghubungkan peralatan elektronik
dengan stopkontak, sehingga arus listrik bisa mengalir ke peralatan tersebut.
Ada beberapa jenis steker,
seperti steker adaptor, steker bengkok, steker T, dan steker arde. Steker harus
sesuai dengan ukuran dan bentuk lubang stopkontak, agar tidak terjadi
korsleting atau kebakaran.
3. Sakelar
Sakelar adalah alat
kelistrikan yang berbentuk seperti tombol dan dipasang di dinding atau di
peralatan elektronik. Sakelar memiliki dua posisi, yaitu ON dan OFF. Fungsi
sakelar adalah menyambungkan atau memutuskan arus listrik ke peralatan
elektronik, seperti lampu, kipas angin, atau AC. Sakelar harus mudah
dioperasikan dan diletakkan di tempat yang strategis, agar pengguna bisa
mengontrol penggunaan listrik sesuai kebutuhan.
4. Kabel Listrik
Kabel listrik adalah alat
kelistrikan yang berbentuk seperti tali dan terbuat dari bahan konduktor,
seperti tembaga atau aluminium. Kabel listrik memiliki lapisan isolator,
seperti plastik atau karet, untuk melindungi dari panas atau percikan api.
Fungsi kabel listrik adalah
menghantarkan arus listrik dari sumber listrik ke peralatan elektronik atau
antara peralatan elektronik. Kabel listrik harus memiliki ukuran dan warna yang
sesuai dengan standar yang ditetapkan, agar tidak terjadi kesalahan atau
kecelakaan.
5. MCB Listrik
MCB (Miniature Circuit
Breaker) adalah alat kelistrikan yang berbentuk seperti kotak dan dipasang di
panel listrik. MCB memiliki tombol yang bisa naik dan turun. Fungsi MCB adalah
melindungi instalasi listrik dari beban lebih atau hubung singkat, dengan cara
memutuskan arus listrik secara otomatis jika terjadi gangguan. MCB harus
dipilih sesuai dengan kapasitas daya listrik yang digunakan, agar tidak mudah
rusak atau meleleh.
6. Meteran Listrik
Meteran listrik adalah alat
kelistrikan yang berbentuk seperti jam dan dipasang di luar rumah atau gedung.
Meteran listrik memiliki jarum atau angka yang menunjukkan jumlah pemakaian
listrik. Fungsi meteran listrik adalah mengukur dan mencatat jumlah pemakaian
listrik oleh pelanggan, sehingga bisa ditagih oleh pihak PLN.
Meteran listrik harus
dipasang di tempat yang mudah dilihat dan dijaga keamanannya, agar tidak
dicurangi atau dirusak oleh orang lain.
7. Fitting Lampu
Fitting lampu adalah alat
kelistrikan yang berbentuk seperti cangkir dan dipasang di langit-langit atau
dinding. Fitting lampu memiliki lubang untuk menancapkan bohlam atau lampu LED.
Fungsi fitting lampu adalah menghubungkan lampu dengan kabel listrik, sehingga
lampu bisa menyala. Fitting lampu harus dipilih sesuai dengan jenis dan ukuran
lampu yang digunakan, agar tidak terjadi korsleting atau kebakaran.
8. Terminal Listrik (Multiplug)
Terminal listrik atau
multiplug adalah alat kelistrikan yang berbentuk seperti kotak dan memiliki
beberapa lubang untuk menancapkan steker. Terminal listrik biasanya dilengkapi
dengan sakelar dan lampu indikator.
Fungsi terminal listrik
adalah membagi arus listrik dari satu stopkontak ke beberapa peralatan
elektronik, sehingga bisa menghemat penggunaan stopkontak. Terminal listrik
harus digunakan dengan hati-hati, karena jika terlalu banyak beban, bisa
menyebabkan korsleting atau kebakaran.
9. Pengaman Lebur (Fuse)
Pengaman lebur atau fuse
adalah alat kelistrikan yang berbentuk seperti tabung dan dipasang di panel
listrik atau di dalam peralatan elektronik. Pengaman lebur memiliki kawat halus
di dalamnya yang bisa meleleh jika terjadi arus lebih.
Fungsi pengaman lebur adalah
melindungi instalasi listrik atau peralatan elektronik dari arus lebih, dengan
cara memutuskan arus listrik jika terjadi gangguan. Pengaman lebur harus
diganti dengan yang baru jika sudah meleleh, agar bisa berfungsi lagi.
Nah, itu dia 9 jenis alat
kelistrikan dan fungsinya yang perlu kamu ketahui. Semoga artikel ini
bermanfaat dan menambah wawasan kamu tentang dunia listrik. Jangan lupa untuk
selalu berhati-hati dalam menggunakan alat-alat kelistrikan, ya. Ingat, listrik
bisa menjadi sahabat sekaligus musuh bagi manusia. Terima kasih sudah membaca.
Post a Comment for "Jenis-Jenis Alat Kelistrikan dan Apa Saja Fungsinya"
Post a Comment